Minggu, 19 Desember 2010

Kewajiban dan Hak Seorang Anak


Tugas seorang anak adalah berbakti kpd kedua orang tuanya, setelah ia menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Birrulwalidain merupakan kewajiban bagi setiap manusia sejak kecil hingga akhir hayatnya, tidak peduli apakah kedua orang tuanya memiliki akidah yg sama dengannya atau berbeda.
Yang demikian itu disebabkan jasa kedua orang tuanya yg tidak mungkin dpt ditebus oleh anaknya, terkecuali jika seorang anak mendapatkan kedua orang tuanya sebagai tawanan (budak), kemudian dia menebusnya dan memerdekakannya. Yang harus dilakukan seorang anak kepada kedua orang tuanya :
1. Seorang anak senantiasa mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya kepada orang tuanya, mengetahui kedudukan mereka, dan memuliakan martabat mereka. Al Quran banyak mengisyaratkan bahwa keridhoan Allah menyertai keridhoan orang tua, dan kemurkaan Allah menyertai kemurkaan keduanya. Oleh krn itu anak yang shalihah senantiasa mencari ridho keduanya, krn dengan hal itu ia akan mendapatkan ridho Allah.
Allah berfirman : "Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua." (QS.Annisa :36)

 
2. Seorang anak harus tetap memberikan baktinya  kpd keduanya sekalipun mereka bukan muslim. Jika memerintahkan hal-hal yg tidak bertentangan dgn perintah Allah contoh membantu mereka bekerja di ladang, maka wajib bagi seorang anak utk mentaatinya ia harus tetap melayani kehendak kedua orang tuanya. Terkecuali jika keduanya memerintakan sesuatu yg diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka ia harus menolaknya. Meskipun demikian ia harus tetap menunjukkan etika dan akhlak yg mulia di depannya, tidak boleh menolaknya dgn kalimat yang kasar sehingga menyakiti keduanya.

3. Seorang anak harus mendahulukan ibunya dari ayahnya. Bahkan kewajibannya kpd ibunya tiga kali harus didahulukan dari pada kpd ayahnya. Hal ini sebagaimana yg disebutkan tentang kisah seorang yg bertnya kpd Rasulullah saw tentang siapa yg harus didahulukan jika kedua-duanya memanggil. Beliau menjawab, "Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian baru ayahmu."

4. Anak yang shalih memiliki rasa takut yang mendalam jika ia sampai berbuat durhaka kepada keduanya. karena dosa kepada keduanya merupakan dosa besar setelah perbuatan syirik yg karenanya Allah akan menyiksa seseorang. Rasulullah saw bersabda, Maukah kalian aku beritahu tentang perbuatan dosa besar? "Kami menjawab, "Tentu Ya Rasulullah". Beliau menerangkan, syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang tua." (HR. Bukhari dan Muslim)

        Termasuk dari hal-hal yg hrs dihindari agar ia tidak terjerumus dlm kedurhakaan kpd orang tuanya adalah. hendaknya ia menjauhi ucapan dusta, tidak membantah keinginan keduanya, tidak boleh baginya mengangkat suara melebihi suara orang tuanya, tidak boleh meremehkan pendapatnya, dan senantiasa mendahulukan keduanya atas dirinya.

5. Seorang anak harus mengerti cara yg baik di dlm berbakti kpd kedua orang tuanya. Tidak boleh ia berbakti dgn cara yang tidak dibenarkan oleh Syariat, atau dgn mengorbankan hak-hak Allah dan Rasul-Nya. Karena bagaimanapun hak Allah lebih tinggi daripada keduanya.

        Jika suatu ketika ia mendapatkan orang tuanya menyimpang dari kebenaran, maka ia tidak boleh menjauhi keduanya, atau pergi meninggalkan rumahnya, atau melakukan tindakan frontal dgn cara yg tidak patut dilakukan. Sebaiknya ia hrs terlebih dahulu bersabar, menasihatinya dgn ucapan yg lembut dan sopan. Ia harus mampu mengungkapkan nasihatnya dengan penuh kasih sayang. Selebihnya ia harus memiliki hujjah yang kuat, argumen dan logika yg benar dan cara penyampaian yg bijaksana.

        Allah banyak memberikan taujih dan peringatan tentang keharusan untuk tetap berbuat baik kepada mereka sekalipun mereka memerintahkan kita untuk berbuat kesyirikan.
Allah berfirman : "...Dan apabila keduanya memaksamu utk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentangnya, maka janganlah enkau mengikuti keduanya. Dan pergaulilah keduanya di dunia dgn baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu. Kemudian hanya kepada-Ku lah kalian kembali, karenanya Aku beritahukan kpd kalian apa yang telah kalian kerjakan." (QS. Luqman : 15) 


Baca selanjutnya ..